Penyakit Alzheimer & Demensia Initial Assessment

Last updated: 27 November 2025

Content on this page:

Content on this page:

Gambaran Klinis

Gangguan kognitif yang terkait dengan demensia cukup untuk menyebabkan penurunan fungsi okupasional dan sosial individu. Derajat dan sifat global gangguan kognitif serta disabilitas fungsional yang menyertainya membedakannya dari penurunan kognitif yang relatif ringan dan bervariasi yang terkait dengan penuaan normal. 

Alzheimers Disease & Dementia_Initial AssessmentAlzheimers Disease & Dementia_Initial Assessment

Riwayat

Pada demensia, kesadaran biasanya tidak terpengaruh pada tahap awal. Kondisi ini biasanya disertai atau didahului oleh kemunduran kontrol emosi, perilaku sosial atau motivasi, serta gangguan tidur.

Penilaian klinis harus mencakup, dan tidak terbatas pada, evaluasi cermat terhadap riwayat medis, psikiatri, neurologi, pengobatan, dan sosial, serta telaah rinci gejala kognitif dan perilaku dari pasien dan pengasuh.

Pemeriksaan Fisik

Dalam pendekatan demensia, penting untuk menyingkirkan penyebab yang dapat diobati yang mungkin berkontribusi. Penilaian neuropsikologis dan neuropsikiatri lengkap diperlukan. Penting dicatat bahwa pengujian neuropsikologis lebih sensitif dalam mengungkap adanya disfungsi kognitif, terutama ketika tes skrining (misalnya MoCA, MMSE) normal.

Diagnosis

Pedoman Diagnostik

Diagnosis subtipe demensia dilakukan dengan menggunakan kriteria standar internasional (DSM-5). Dasar diagnosis adalah penilaian klinis.
 
Penyakit Alzheimer

Diagnosis PA ditegakkan ketika sindrom degeneratif tipikal hadir. Diagnosis definitif hanya dikonfirmasi melalui pemeriksaan mikroskopik otak, biasanya pada autopsi. Pada MRI, terdapat atrofi hipokampus (atrofi temporal medial) dan/atau atrofi kortikal global sehingga mendukung diagnosis PA pada pasien dengan gambaran klinis tipikal. Pemeriksaan lain seperti pemindaian PET amiloid, kadar amiloid dan tau cairan serebrospinal (LCS) dapat membantu dalam diagnosis AD.
 
Demensia Vaskular

Didiagnosis berdasarkan riwayat, adanya tanda dan gejala neurologis fokal, dan/atau temuan pada studi pencitraan dengan bukti jelas kejadian serebrovaskular.
 
Demensia dengan Badan Lewy

Pada pasien dengan DBL (demensia dengan badan Lewy [DBL]), terdapat badan inklusi Lewy di korteks serebri pada pemeriksaan histopatologi. DBL dapat didiagnosis berdasarkan riwayat, pemeriksaan fisik, dan temuan pada prosedur penunjang (misalnya MRI, pemindaian otak fluorodeoksiglukosa [FDG]-PET, pemindaian SPECT transporter dopamin, skintigrafi miokard metaiodobenzilguanidin [MIBG]). Pada MRI, terdapat atrofi lobus temporal medial yang tidak ada atau minimal, atrofi kortikal menyeluruh dengan ukuran hipokampus normal.

Skrining

Pemeriksaan Kognitif dan Status Mental

Tes skrining berikut dapat digunakan: penilaian kognitif Montreal (MoCA), skrining 7 menit, skrining gangguan memori (MIS), pemeriksaan status mental mini (MMSE), tes mental singkat, dan tes menggambar jam.
 
Dalam interpretasi skor, penting mempertimbangkan faktor lain yang dapat memengaruhi kinerja (misalnya tingkat pendidikan, kelas sosial, latar belakang budaya, literasi, bahasa atau kesulitan komunikasi lainnya). Setelah skrining, rujukan ke klinik memori dengan perawatan kolaboratif multidisiplin penting untuk diagnosis dan tata laksana yang dini dan akurat.