Pengendalian hiperfosfatemia pd pasien dws yg menjalani hemodialisis atau dialisis peritoneal atau dg peny ginjal kronik yg tdk menjalani dialisis dg P serum ≥1,78 mmol/L. Digunakan dalam konteks pendekatan terapeutik ganda yg mencakup suplemen kalsium, 1,25-dihidroksi vit D3 atau 1 analognya utk mengendalikan perkembangan penyakit tulang ginjal.
Dosis anjuran awal: 2,4 g atau 4,8 g/hr berdasarkan kadar P serum, diminum 3 x/hr. Total dosis harian yg mencakup makan 3 x/hr: Pasien dg kadar P serum >2,42 mmol/L (>7,5 mg/dL) 4,8 g; 1,78-2,42 mmol/L (5,5-7,5 mg/dL) 2,4 g Titrasi & pemeliharaan: Titrasi dosis setiap 2-4 minggu hingga tercapai kadar P serum yg diinginkan, dengan pemantauan rutin ssdhnya. Terapi berkelanjutan berdasarkan kebutuhan utk mengendalikan kadar P serum & dg kisaran dosis harian yg diharapkan yaitu kurang lebih 6 g/hr.
Sebaiknya diberikan bersama makanan: Telan utuh, jangan dihancurkan/dikunyah/atau dipotong.
Hipersensitivitas. Hipofosfatemia, obstruksi usus.
Tdk danjurkan pd orang dws dg peny ginjal kronik yg tdk menjalani dialisis dg kadar P serum <1,78 mmol/L. Pasien dg disfagia, ggn menelan, ggn motilitas GI berat termasuk gastroparesis berat yg tdk diobati, retensi isi lambung & ggn BAB atau tidak teratur, penyakit radang usus aktif, operasi mayor pd sal cerna. Pantau & evaluasi ulang dg hati-hati pd pasien yg mengalami konstipasi parah atau ggn sal cerna berat lainnya. Pasien dg peny ginjal kronik yg memiliki kadar rendah vit yg larut dalam lemak, yaitu vit A, D, E & K; hipo atau hiperkalsemia; asidosis metabolik. Kaji status vit A, D, E, & K serum secara teratur pd pasien yg tdk menggunakan suplemen vit. Pemantauan tambahan vit yg larut dalam lemak & asam folat pd pasien yg menjalani dialisis peritoneal. Kemungkinan kekurangan folat selama penggunaan jangka panjang. Pantau kadar Ca serum secara berkala; kadar bikarbonat. Pantau secara ketat pasien yg menjalani dialisis peritoneal & pastikan penggunaan teknik aseptik yg tepat dg pengenalan yg cepat & penatalaksanaan tanda & gejala yg berhubungan dg peritonitis; dg hipotiroidisme & dianjurkan utk diberikan bersama levotiroksin. Pengobatan kronis jangka panjang. Tdk diindikasikan utk mengendalikan hiperparatiroid. Kehamilan & laktasi. Tdk dianjurkan utk anak <18 thn.
Mual, muntah, nyeri perut atas, konstipasi. Diare, dispepsia, kembung, nyeri perut.
Menurukan bioavailabilitas siprofloksasin. Menurunkan kadar siklosporin, mikofenolat mofetil, & takrolimus. Penggunaan bersama dg levotiroksin; obat anti aritmia & obat anti kejang. Pemberian obat lainnya sekurang-kurangnya 1 jam sblm atau 3 jams sdh pemberian obat ini krn dpt memengaruhi bioavailabilitas obat.
V03AE02 - sevelamer ; Belongs to the class of drugs used in the treatment of hyperkalemia and hyperphosphatemia.
Renafos tab salut selaput 800 mg
1 × 30's