Per 0.5 mL Toksoid tetanus 5 Lf, toksoid difteri 2 Lf, komponen pertusis (toksoid pertussis 2.5 mcg, hemaglutinin filamentosa 5 mcg, aglutinogen fimbria 2+3 5 mcg, pertactin 3 mcg)
Imunisasi aktif untuk pencegahan tetanus, difteri & pertusis pada anak berusia 4-6 tahun & ≥11 tahun. Sebagai alternatif untuk dosis ke 5 untuk tetanus, difteri & vaksin pertusis aselular pada anak usia 4-6 tahun, diberikan bersamaan dengan vaksin polio inaktif. Profilaksis tetanus dalam penatalaksanaan luka.
IM 0,5 mL sebagai suntikan booster sebaiknya diberikan pd otot deltoid. Dosis ulang dpt digunakan pd interval 5-10 thn. Dpt diberikan pd wanita hamil pd usia kehamilan 24-36 minggu utk memberikan perlindungan pasif pd bayi thd pertusis.
Hipersensitivitas; reaksi yg mengancam jiwa pasca pemberian vaksin sebelumnya atau vaksin yg mgd ≥1 komponen yg sama. Ensefalopati (misalnya koma, penurunan kesadaran, kejang berkepanjangan) yg tjd dalam 7 hr ssdh pemberian vaksinasi sebelumnya dg vaksin yg mgd pertusis.
Hipersensitivitas. Sinkop. Jangan berikan secara IV, intradermal, SK atau ke otot bokong. Tdk utk penyakit krn infeksi Bordetella pertussis, Corynebacterium diphtheriae atau Clostridium tetani. Jangan berikan dosis fraksional (<0,5 mL). Tunda vaksinasi pada pasien dg penyakit akut atau demam. Tdk utk diberikan pd orang dg kelainan perdarahan misalnya hemofilia atau trombositopenia atau pd orang yg sedang menjalani terapi antikoagulan; ggn neurologis progresif atau yg tdk stabil, epilepsi yg tak terkontrol atau ensefalopati progresif. Tunda vaksinasi pd pasien dg ggn imunitas sampai pengobatan imunosupresif selesai. Penggunaannya perlu dipertimbangkan secara hati-hati jika tjd sindrom Guillain-Barré dalam waktu 6 minggu pasca vaksinasi dg vaksin yg mgd tetanus-toksoid. Laktasi. Tdk diindikasikan utk digunakan pd anak berusia <4 thn.
Nyeri, bengkak & eritema pd tempat inj; demam (≥38°C), sakit kepala, mual, diare, muntah, anoreksia, ruam, nyeri tubuh atau kelemahan otot, sendi nyeri atau bengkak, kelelahan, menggigil, pembengkakan kelenjar getah bening aksila. Reaksi hipersensitivitas (anafilaksis, angioedema, edema, hipotensi); parestesia, hipoestesia, sindrom Guillain-Barré, neuritis brakialis, kelumpuhan wajah, kejang, sinkop, mielitis; miokarditis; pruritus, urtikaria; miositis, kejang otot; reaksi di tempat inj yg berukuran besar (>50 mm), pembengkakan ekstremitas yg luas, memar di tempat inj, abses steril.
Penggunaan imunosupresan dpt mengganggu perkembangan respon imun yang diharapkan. Jgn dicampur dgn yg lain dlm syringe yg sama.
J07AJ52 - pertussis, purified antigen, combinations with toxoids ; Belongs to the class of pertussis bacterial vaccines.
Adacel inj vaksin
(vial) 0.5 mL x 1's (Rp447,552/boks)