Vaksin konjugat 15 valen pneumokokus (diadsorpsi).
Imunisasi aktif utk pencegahan penyakit invasif, pneumonia & otitis media akut yg disebabkan oleh Strep pneumoniae serotipe 1, 3, 4, 5, 6A, 6B, 7F, 9V, 14, 18C, 19A, 19F, 22F, 23F & 33F pd bayi, anak & remaja dr 6 minggu hingga 17 thn. Imunisasi aktif utk pencegahan penyakit invasif & pneumonia yg disebabkan oleh Strep pneumoniae serotipe 1, 3, 4, 5, 6A, 6B, 7F, 9V, 14, 18C, 19A, 19F, 22F, 23F & 33F pd dws ≥18 thn.
IM 0,5 mL (1 dosis) inj pd otot deltoid lengan atas pasien dewasa & anak, atau pd bagian anterolateral paha bayi. Dws Dosis tunggal. Anak Jadwal vaksinasi rutin Bayi 6 minggu-6 bulan Regimen 3 dosis (seri primer 2 dosis diikuti dg dosis balita) Berikan dosis pertama pd usia 6 minggu-2 bulan, diikuti dg dosis kedua pd 2 bulan selanjutnya, kemudian dosis ketiga antara usia 11 -15 bln. Regimen 4 dosis (seri primer 3 dosis diikuti dg dosis balita); bayi prematur dg usia kehamilan <37 minggu saat lahir Berikan dosis pertama pada usia 6 minggu-2 bulan dg interval minimal 4 minggu antar dosis pd seri primer, diikuti dg dosis keempat pd usia 11-15 bulan & setidaknya 2 bulan ssdh dosis ketiga. Mengejar ketertinggalan jadwal vaksinasi Blm pernah menerima vaksin pneumokokus atau belum divaksinasi lengkap atau telah menyelesaikan rejimen dosis dg vaksin konjugat pneumokokus valensi rendah Anak & remaja 2-17 thn Dosis tunggal, 12-23 bln 2 dosis dengan interval antar dosis 2 bln, bayi 7-11 bln 3 dosis. Berikan 2 dosis pertama dg jarak minimal 4 minggu, lalu dosis ketiga ssdh 12 bulan, pisahkan dr dosis kedua setidaknya dlm 2 bulan. Vaksin konjugat pneumokokus yg sebelumnya diberikan Setidaknya 2 bulan harus berlalu sblm diberikan terapi.
Riwayat reaksi alergi berat (misalnya anafilaksis) thd komponen vaksin konjugat 15 valen pneumokokal atau vaksin yg mengandung toksoid difteri.
Tdk dpt mencegah penyakit yg disebabkan oleh serotipe S. pneumoniae yg tdk terkandung dl vaksin. Tdk boleh disuntikkan secara intravaskular & di area gluteal atau area yg mungkin terdapat saraf &/atau pembuluh darah utama. Penurunan respons imun pada pasien dg perubahan imunokompeten, termasuk pasien yg menerima terapi imunosupresif. Perawatan & pengawasan medis yg tepat harus selalu tersedia jika terjadi kejadian anafilaksis pasca vaksinasi yg jarang terjadi. Tunda vaksinasi pd individu yg menderita penyakit demam akut parah atau infeksi akut. Hati-hati pd individu yg menerima terapi antikoagulan, atau penderita trombositopenia atau ggn koagulasi, misalnya hemofilia. Tdk dpt melindungi semua penerima vaksin. Tdk utk diencerkan atau dicampur dg vaksin lain. Berikan vaksin di tempat suntikan yg berbeda bila diberikan bersamaan dg vaksin inj lainnya. Tdk boleh digunakan vaksin apabila tdk dpt disuspensikan kembali; jika ditemukan partikel atau perubahan warna. Hamil & laktasi. Potensi risiko apnea jika diberikan vaksin IM apa pun pd bayi prematur. Anak <6 minggu.
Reaksi lokal: Nyeri, eritema, pembengkakan, indurasi. Reaksi sistemik: Penurunan nafsu makan, iritabilitas, somnolen, urtikaria, kelelahan menyeluruh, sakit kepala, mialgia, peningkatan suhu tubuh.
Menurunkan respons imun thd vaksin jika diberikan bersama ddg teerapi imunosupresan, termasuk iradiasi, antimetabolit, agen alkilasi, obat sitotoksik, kortikosteroid, protein terapeutik, & imunomodulator yg ditargetkan.
J07AL02 - pneumococcus, purified polysaccharides antigen conjugated ; Belongs to the class of pneumococcal bacterial vaccines.
Vaxneuvance susp inj 0.5 mL
1's