Simflamfas

Serbuk oral/tab: Pengobatan tanda & gejala RA, OA & spondilitis ankilosa akut & kronik. Meredakan nyeri & dismenore primer. Pengobatan jangka pendek serangan migrain akut, nyeri pasca operasi, & peradangan pasca pencabutan gigi & pasca bedah ortopedi. Gel topikal: Radang traumatis pada tendon, ligamen, otot & sendi akibat ketegangan, keseleo, & memar. Rematik jaringan lunak lokal seperti tendovaginitis, bursitis, sindrom lengan-bahu, & periartropati. Penyakit reumatik terlokalisir misalnya OA pada sendi perifer & kolumna vertebralis.

Serbuk oral/tab Dws Dosis awal 100-150 mg/hr. Kasus ringan 50-100 mg/hr dlm 3 dosis terbagi. Dosis maks: Nyeri, OA 150 mg/hari. RA 225 mg/hari. Spondilitis ankilosa 125 mg/hari. Migren Dosis awal 50 mg, dpt ditingkatkan 50 mg. Jika diperlukan, dosis tambahan 50 mg dpt diberikan dg interval 4-6 jam. Dosis harian maks: Tidak >200 mg setiap hari. Remaja ≥14 thn 50-100 mg/hari dlm 1-2 dosis terbagi. Dosis harian maks: Tdk >150 mg setiap hari. Gel Dws Oleskan pada kulit yg sakit 3-4x/hari & gosok dg lembut.

Tab salut selaput: Sebaiknya diberikan bersama makanan: Telan utuh, jangan dibagi/dikunyah.|Serbuk utk lar oral: Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan.

Hipersensitivitas. Kehamilan trimester ke-3. Serbuk oral: Pasien dg tukak lambung atau peptik, perdarahan atau perforasi. Riwayat asma, urtikaria, atau anafilaksis atau reaksi tipe alergi setelah menggunakan aspirin atau OAINS lainnya. Pengobatan nyeri periop. Pasien dg gagal hati, ginjal, atau jantung. Gel: Pasien dg riwayat asma, urtikaria, atau rinitis yg dipicu oleh penggunaan asam asetilsalisilat & OAINS lainnya.

Serbuk oral: Pasien dg KV atau faktor risiko penyakit KV, hipertensi, retensi cairan, ggn jantung, hati atau ginjal, riwayat tukak GI atau perdarahan. Penggunaan bersama kortikosteroid atau antikoagulan oral. Penggunaan NSAID yang berkepanjangan, merokok, konsumsi alkohol, status kesehatan yg buruk. Pasien yg menerima ACE inhibitor. Pasien dg fenilketonuria. Trimester ke-3 kehamilan. Lansia. Gel: Penggunaan ekstensif & berkepanjangan dpt menyebabkan efek samping sistemik. Mengandung propilen glikol yg dapat menyebabkan iritasi lokal ringan. Hamil & laktasi.

Serbuk oral: Sakit kepala, pusing, mengantuk, parestesia, ggn memori, kejang, kecemasan, tremor, meningitis aseptik, ggn indera perasa, trombositopenia, leukopenia, anemia, agranulositosis, hipersensitivitas, anafilaksis sistemik, disorientasi, depresi, insomnia, mimpi buruk, iritabilitas, psikotik, ggn penglihatan, vertigo, palpitasi, CHF, MI, nyeri dada, hipertensi, vaskulitis, asma, pneumonitis, mual, muntah, diare, dispepsia, sakit perut, perut kembung, anoreksia, nyeri epigastrium, perdarahan GI atau maag, radang usus besar, hepatitis, ikterik, disfungsi hati, ruam kulit, urtikaria, gagal ginjal akut, hematuria, proteinuria, sindrom nefrotik, nefritis interstisial, nekrosis papiler ginjal, edema. Gel: Ruam pustular, hipersensitivitas, edema angioneurotik, asma, dermatitis (termasuk dermatitis kontak), ruam, eksim, eritema, gatal, dermatitis bulosa, reaksi fotosensitivitas.

Serbuk oral: Litium, digoksin, diuretik, agen antihipertensi, antikoagulan, antiplatelet, SSRI, obat antidiabetes oral, metrotreksat, siklosporin, antibiotik kuinolon, warfarin, inhibitor CYP2C9 kuat (seperti sulfinpirazon, vorikonazol), fenitoin.

Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)

M02AA15 - diclofenac ; Belongs to the class of non-steroidal antiinflammatory preparations for topical use. Used in the treatment of joint and muscular pains.
M01AB05 - diclofenac ; Belongs to the class of acetic acid derivatives and related substances of non-steroidal antiinflammatory and antirheumatic products.

K