Iklan
Iklan
Pomalid

Pomalid

pomalidomide

Produsen:

Fahrenheit Synthon
Bahasa Concise Prescribing Info
Komposisi
Pomalidomid.
Indikasi/Kegunaan
Dlm kombinasi dg bertezomib & deksametason utk pengobatan pasien dws dg mieloma multipel yg sdh mendapat sekurang-kurangnya 1 rejimen terapi sebelumnya termasuk lenalidomid. Dlm kombinasi dg deksametaason utk pengobatan pasien dws dg kekambuhan mieloma multipel & mieloma multipel refrakter yg sdh mendapat sekurang-kurangnya 2 rejimen terapi sebelumnya, termasuk baik lenalidomid & bortezomib, & telah menunjukkan adanya progresivitas penyakit pd terapi sebelumnya.
Dosis/Cara Penggunaan
Dalam kombinasi dg bortezomib & deksametason Awal 4 mg 1 x/hr pada hr ke 1-14 dr siklus ulangan 21 hr. Bortezomib: Awal 1,3 mg/m2 IV atau SK 1 x/hr pada hr ke 1, 4, 8 & 11 setiap siklus 21 hr utk siklus 1-8; & pd hr ke 1 & 8 setiap siklus 21 hari untuk siklus 9 dan seterusnya. Deksametason: 20 mg 1 x/hr pd hr ke 1, 2, 4, 5, 8, 9, 11 & 12 setiap siklus 21 hr utk siklus 1-8; & pada hr ke 1, 2, 8 & 9 setiap siklus 21 hr untuk siklus 9 dan seterusnya. Pasien >75 thn Deksametason: 10 mg 1 x/hr pd hr ke 1, 2, 4, 5, 8, 9, 11 & 12 setiap siklus 21 hari utk siklus 1-8; & pada hari ke 1, 2, 8 & 9 setiap siklus 21 hari untuk siklus 9 dan seterusnya. Dalam kombinasi dg deksametason Awal 4 mg 1 x/hr pd hr ke 1-21 dari siklus ulangan 28 hr. Deksametason: 40 mg 1 x/hr pd hr ke 1, 8, 15 & 22 dari setiap siklus pengobatan 28 hr. Pasien >75 thn Deksametason: 20 mg 1 x/hr pd hr ke 1, 8, 15 & 22 setiap siklus pengobatan 28 hr.
Pemberian
Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan: Telan utuh, lebih dainjurkan dg air minum. Obat jangan dibuka, dipotong, atau dikunyah.
Kontraindikasi
Hipersensitivitas. Wanita dg potensi melahirkan anak yg gagal utk memenuhi prasyarat kondisi yg ditetapkan oleh program pencegahan kehamilan. Pasien pria yg tdk dpt mengikuti atau mematuhi tindakan kontrasepsi yg diharuskan. Hamil.
Perhatian Khusus
Pantau pasien untuk efek samping hematologis, terutama neutropenia; tanpa faktor risiko tromboemboli yang diketahui, termasuk trombosis sebelumnya; tanda & gejala penyakit jantung termasuk gagal jantung kongestif, edema paru, fibrilasi atrium, dan infeksi HBV aktif. Amati tanda-tanda perdarahan termasuk epistaksis terutama jika digunakan bersamaan dg produk obat yg diketahui meningkatkan risiko perdarahan. Pantau tes darah lengkap pd awal, setiap minggu selama 8 minggu pertama & setiap bulan ssdhnya. Hati-hati pd penggunaan bersamaan dg obat eritropoietik & obat lain yg dpt meningkatkan risiko kejadian tromboemboli. Pasien dg neuropati perifer ≥ derajat 2 yg sedang berlangsung; disfungsi jantung yang signifikan (CHF NYHA Kelas III atau IV), infark miokard dalam 12 bln ssdh penelitian dimulai, angina pektoris tak stabil atau tdk terkontrol dg baik. Risiko sindrom lisis tumor pd pasien dg beban tumor yg tinggi sblm pengobatan. Keganasan primer sekunder misalnya kanker kulit non-melanoma. Hentikan pengobatan jika terjadi ruam eksfoliatif atau bulosa, atau jika dicurigai adanya sindrom Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik, atau drug rash with eosinophilia and systemic symptoms (DRESS); Terjadi ruam kulit derajat 2-3, angioedema & reaksi anafilaksis. Pusing & kebingungan. Penyakit interstisial paru (ILD) & kejadian terkait, termasuk kasus pneumonitis; hentikan pengobatan jika dikonfirmasi adanya ILD. Pantau fungsi hati secara teratur selama 6 bulan pertama pengobatan. Penggunaan bersamaan dg deksametason pd pasien yg sebelumnya pernah terinfeksi HBV, termasuk pasien yg anti-HBc positif tetapi HBsAg negatif. Gangguan tiroid. Pantau pasien secara berkala & pertimbangkan adanya leukoensefalopati multifokal progresif (PML) dlm melakukan diagnosis banding thd pasien dg gejala neurologis, tanda atau gejala kognitif atau perilaku yg baru muncul atau memburuk. Hentikan pemberian dosis lebih lanjut jika dicurigai PML & hentikan pengobatan secara permanen jika dipastikan PML. Pengaruh kecil atau sedang terhadap kemampuan mengemudi & menggunakan mesin. Risiko teratogenik selama kehamilan. Wanita yang berpotensi melahirkan harus menggunakan setidaknya 1 metode kontrasepsi yg efektif selama minimal 4 minggu sblm, selama, & sampai setidaknya 4 minggu ssdh terapi & bahkan jika terjadi penghentian dosis. Kombinasi pil kontrasepsi darurat dan pemasangan IUD yg melepaskan Cu (tembaga) tdk dianjurkan. Lakukan tes kehamilan yg diawasi secara medis dg sensitivitas minimal 25 mIU/mL pd wanita yg berpotensi melahirkan anak sblm memulai terapi, diulang setidaknya setiap 4 minggu, & 4 minggu pasca terapi. Pasien laki-laki, termasuk yg pernah menjalani vasektomi, hrs menggunakan kondom selama masa pengobatan, selama penghentian dosis & selama 7 hr ssdh penghentian dosis &/atau penghentian terapi jika pasangannya sedang hamil atau berpotensi melahirkan anak & tdk menggunakan alat kontrasepsi. Pasien tdk boleh mendonorkan darah, air mani atau sperma selama terapi (termasuk selama penghentian dosis) & selama 7 hr ssdh penghentian terapi. Hentikan pemberian ASI selama pengobatan.
Efek Samping
Pneumonia (infeksi bakteri, virus & jamur, termasuk infeksi oportunistik), bronkitis, ISPA, ISPA akibat virus; neutropenia, trombositopenia, leukopenia, anemia; hipokalemia, hiperglikemia; insomnia; neuropati sensorik perifer, pusing, gemetar; penurunan nafsu makan; sesak napas, batuk; diare, muntah, mual, sembelit; nyeri tulang, kejang otot, kelemahan otot, nyeri punggung; kelelahan, demam, edema perifer. Sepsis neutropenia, sepsis, syok septik, kolitis Clostridium difficile, bronkopneumonia, infeksi paru, flu, bronkitis/bronkiolitis, ISK, infeksi saluran pernapasan bawah, nasofaringitis, herpes zoster; karsinoma sel basal; neutropenia demam, limfopenia, pansitopenia; hipomagnesemia, hipokalsemia, hipofosfatemia, hiperkalemia, hiperkalsemia, hiponatremia, hiperurisemia; keadaan kebingungan, depresi; tingkat kesadaran tertekan, tremor, sinkop, parestesia, dysgeusia, perdarahan intrakranial; vertigo, katarak; fibrilasi atrium, gagal jantung, infark miokard; trombosis vena dalam, hipotensi, hipertensi; emboli paru, epistaksis, penyakit paru interstisial; Perdarahan GI, nyeri & perut kembung, stomatitis, mulut kering; ruam, pruritus; gagal ginjal, retensi urin, cedera ginjal akut & kronik; nyeri dada non-jkardiak, edema; nyeri panggul; penurunan jumlah neutrofil, jumlah leukosit & trombosit & peningkatan ALT & asam urat darah, penurunan berat badan; jatuh; angioedema, urtikaria. Reaktivasi hepatitis B, reaksi obat dengan eosinofilia & gejala sistemik, nekrolisis epidermal toksik, sindrom Stevens-Johnson.
Interaksi Obat
Peningkatan rerata paparan obat pd pemberian bersama dg penghambat CYP1A2 kuat, spt siprofloksasin, enoksasin, & fluvoksamin.
Klasifikasi MIMS
Imunoterapi Kanker
Klasifikasi Kimiawi Terapeutik Anatomis
L04AX06 - pomalidomide ; Belongs to the class of other immunosuppressants.
Bentuk Sediaan/Kemasan
Form
Pomalid kaps 1 mg
Packing/Price
3 × 7's
Form
Pomalid kaps 2 mg
Packing/Price
3 × 7's
Form
Pomalid kaps 3 mg
Packing/Price
3 × 7's
Form
Pomalid kaps 4 mg
Packing/Price
3 × 7's
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan