Terapi pemeliharaan dg bronkodilator utk mengatasi obstruksi jalan napas pd pasien dws dg PPOK.
Dws Dosis anjuran: 150 mg 1 x/hr inhalasi pd waktu/jam yg sama tiap hr. Dosis dpt ditingkatkan berdasarkan saran dokter. Dosis maks: 300 mcg 1 x/hr.
Jangan gunakan pd asma krn tdk adanya data hasil jangka panjang. Dpt meningkatkan risiko efek samping serius terkait asma jika diberikan bersamaan dg agonis β2-adrenergik kerja lama ketika digunakan utk pengobatan asma. Hentikan segera jika terjadi reaksi hipersensitivitas, bronkospasme paradoks, & efek KV (misalnya peningkatan denyut nadi & TD). Tdk diindikasikan utk pengobatan episode akut bronkospasme, misalnya terapi penyelamatan. Ggn KV (PJK, infark miokard akut, aritmia jantung, hipertensi), ggn kejang atau tirotoksikosis; pasien memberi respons tdk biasanya terhadap agonis β2-adrenergik; diketahui atau dicurigai adanya pemanjangan interval QT atau pasien yg diobati dg produk obat yg mempengaruhi interval QT. Tdk utk digunakan lebih sering atau pd dosis yg lebih tinggi dr yg dianjurkan. Tdk boleh digunakan bersamaan dg obat lain yg mengandung agonis β2-adrenergik kerja lama. Hipokalemia, hiperglikemia. Pantau kadar glukosa plasma pd pasien diabetes. Dpt menghambat persalinan krn efek relaksan pd otot polos uterus. Hamil & laktasi. Tdk utk digunakan pd anak <18 tahun.
Nasofaringitis, infeksi sal napas atas. Sinusitis; diabetes, hiperglikemia; sakit kepala, pusing; peny jantung iskemik. palpitasi; batuk, nyeri orofaring termasuk iritasi tenggorokan, rinore; pruritus/ruam kulit; spasme otot, nyeri muskuloskeletal; nyeri dada, edema perifer.
MAOI, antidepresan trisiklik atau obat yg diketahui memperpanjang interval QT yg dpt menimbulkan efek & meningkatkan risiko aritmia ventrikel. Pemberian bersama obat simpatomimetik lain dpt meningkatkan efek samping. Derivat metilxantin, steroid atau diuretik yg bukan termasuk golongan diuretik hemat Kalium dpt meningkatkan kemungkinan efek hipokalemia. Efek obat ini dpt diperlemah atau diantagonisir oleh obat golongan penyekat β adrenergik (termasuk obat tetes mata). Peningkatan kadar AUC & kadar maks obat pd pemberian dg golongan penghambat CYP3A4 & P-gp yg poten & spesifik (misalnya ketokonazol, eritromisin, verapamil, & ritonavir).
R03AC18 - indacaterol ; Belongs to the class of adrenergic inhalants, selective beta-2-adrenoreceptor agonists. Used in the treatment of obstructive airway diseases.
Onbrez Breezhaler kaps isi bubuk inhalasi 150 mcg
(+ inhaler) 3 × 10's
Onbrez Breezhaler kaps isi bubuk inhalasi 300 mcg
(+ inhaler) 3 × 10's