Fycompa

Terapi penunjang pada kejang onset parsial dg atau tanpa kejang umum sekunder pada pasien yg berusia ≥12 thn dg epilepsi & kejang umun tonik klonik primer pd pasien yg berusia ≥12 thn dg kejang umum idiopatik.

Dewasa & remaja Kejang onset parsial Awal 2 mg/hr sebelum tidur. Dapat ditingkatkan dengan penambahan 2 mg (tiap 1 atau 2 minggu) menjadi dosis rumatan 4-8 mg/hr, dg selang waktu  (interval) 1 minggu antara peningkatan dosis  Dosis maks: 12 mg/hr. Kejang tonik klonik umum primer Awal 2 mghr sblm tidur. Dpt ditingkatkan dg penambahan 2 mg (tiap 1 atau 2 minggu) menjadi dosis rumatan 8 mg, dg interval 1 minggu antara peningkatan dosis. Lalu dosis dpt ditingkatkan lebih lanjut menjadi 12 mg/hr. Pasien dg ggn hati ringan & sedang Awal 2 mg sehari. Titrasi dosis: Tdk boleh lebih cepat dari setiap 2 minggu. Maks: 8 mg/hr.

Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan: Telan utuh, jangan dikunyah /dihancurkan/dipotong.

Hipersensitivitas

Pantau tanda-tanda keinginan & perilaku bunuh diri. Efek samping kulit yg parah (SCARs) termasuk reaksi obat dg eosinofilia & gejala sistemik (DRESS), agresi & perilaku bermusuhan. Pantau dg cermat pasien untuk reaksi kulit. Hentikan jika terjadi reaksi obat dg eosinofilia & gejala sistemik (DRESS). Dapat menurunkan efektivitas kontrasepsi hormonal yg mengandung progestatif. Peningkatan risiko jatuh terutama pada lansia. Kurangi dosis atau hentikan jika ada perubahan suasana hati atau pola perilaku yang signifikan. Pasien dengan riwayat penyalahgunaan zat & pantau gejala penyalahgunaan obat. Tingkat respons yang lebih rendah jika digunakan bersamaan dengan obat penginduksi enzim CYP3A (carbamazepine, phenytoin, oxcarbazepine); penurunan atau peningkatan kadar plasma dengan penginduksi atau penghambat CYP450 lainnya. Pantau respons pasien saat beralih dari antiepilepsi non-induser secara bersamaan ke obat penginduksi enzim atau sebaliknya. Pantau pasien secara ketat utk tolerabilitas & respons klinis saat menambahkan atau menghapus penginduksi atau penghambat CYP450. Tidak boleh dikonsumsi oleh pasien dengan masalah herediter langka intoleransi galaktosa, defisiensi laktase Lapp atau malabsorpsi glukosa-galaktosa. Dapat menyebabkan pusing & mengantuk & karenanya dapat mempengaruhi kemampuan mengemudi atau menggunakan mesin. Tidak dianjurkan pada pasien dengan gangguan ginjal sedang atau berat atau menjalani hemodialisis & gangguan hati berat. Tidak dianjurkan pada wanita usia subur yang tidak menggunakan kontrasepsi. Tidak dianjurkan selama kehamilan. Laktasi. Anak <12 thn. Lansia ≥65 thn.

Pusing, mengantuk. Penurunan atau peningkatan nafsu makan; agresi, kemarahan, kecemasan, kebingungan mental; ataksia, disartria, ggn keseimbangan, iritabilitas; diplopia, penglihatan kabur; vertigo; mual; nyeri punggung; ggn gaya jalan, kelelahan menyeluruh; peningkatan BB; jatuh.

Penurunan paparan levonorgestrel. Dapat menurunkan kemanjuran kontrasepsi oral yang mengandung progestatif. Peningkatan klirens dengan penginduksi enzim CYP450 3A misalnya karbamazepin, fenitoin, okskarbazepin. Mengurangi kadar dengan karbamazepin. Penurunan klirens oxcarbazepine. Penurunan AUC midazolam. Penurunan konsentrasi dengan penginduksi CYP450 yang kuat seperti rifampisin & hypericum; felbamate. Peningkatan AUC & perpanjangan waktu paruh obat dg ketoconazole. Efek aditif atau supra-aditif alkohol pada tugas yang melibatkan kewaspadaan & kewaspadaan.

Antikonvulsan

N03AX22 - perampanel ; Belongs to the class of other antiepileptics.

K