Infeksi sal pernapasan, peritonitis, intra-abdomen, septikemia bakterial, infeksi kulit & jaringan lunak; ISK; endometritis, radang panggul.
IV/IM Dws 2-4 g/hr, diberikan dlm dosis terbagi tiap 12 jam pd infeksi berat. Dosis dpt ditingkatkan hingga 6-12 g dlm 2-4 dosis terbagi. Penyakit hati & penyakit obstruktif bilier, gagal ginjal, hemodialisis Dosis tidak boleh >1-2 g.
Riwayat alergi thd sefalosporin.
Hipersensitivitas. Penyakit hati berat. Hamil & laktasi.
Reaksi kulit, perubahan hasil tes Coomb; neutropenia reversibel, penurunan hemoglobin & hematokrit; penggunaan jangka panjang dpt menyebabkan disfungsi hati; diare, kehilangan nafsu makan, mual, muntah; nyeri (setelah injeksi IM) atau flebitis (setelah injeksi IV); syok, muntah, kolitis pseudomembran, perdarahan, pruritus, sindrom Stevens-Johnson.
Alkohol. Dpt menyebabkan hasil positif palsu dlm tes glukosa urin yg menggunakan reagen Benedict atau Fehling. Penggunaan bersama aminoglikosida & sefalosporin lain dpt menyebabkan kerusakan ginjal/nefrotoksisitas.
J01DD12 - cefoperazone ; Belongs to the class of third-generation cephalosporins. Used in the systemic treatment of infections.
Cefomax bubuk inj 1 g
1's (Rp165,000/vial)