Bravoderm Dosage & Drug Information

Concise Prescribing Info Bahasa Concise Prescribing Info

Bahasa Concise Prescribing Info

Komposisi

Fluosinolon asetonida.

Indikasi/Kegunaan

Meredakan manifestasi inflamasi & pruritus pd dermatosis yg responsif thd kortiksteroid.

Dosis/Cara Penggunaan

Oleskan tipis-tipis pd area yg sakit 2-4 x/hr.

Kontraindikasi

Hipersensitivitas. Infeksi primer kulit krn bakteri, jamur, atau virus. Rosasea, akne, dermatitis perioral, pruritus anogenital. Anak <2 thn.

Perhatian Khusus

Hentikan jika terjadi iritasi. Harus diresepkan bersama dg agen antibakteri atau antijamur jika terjadi infeksi. Bukan utk digunakan pd mata. Hindari kontak dg mata. Penyerapan sistemik kortikosteroid topikal ddpt menyebabkan adrenal hipofisis hipotalamus reversibel, penekanan sendi, sindrom Cushing, hiperglikemia, glikosuria pd beberapa pasien. Penggunaan jangka panjang dpt menyebabkan superinfeksi. Jangan membalut atau menutupi kulit yg sdh diberi obat kecuali atas anjuran dokter. Jangan gunakan perban di area wajah atau pd anak. Hamil & laktasi.

Efek Samping

Rasa panas terbakar, gatal, iritasi, kulit kering, infeksi sekunder, folikulitis, hipertrikosis, hipopigmentasi, dermatitis kontak, maserasi kulit, atrofi kulit, striae, millaria.

View ADR Reporting Link

Klasifikasi MIMS

Kortikosteroid Topikal

Klasifikasi Kimiawi Terapeutik Anatomis

D07AC04 - fluocinolone acetonide ; Belongs to the class of potent (group III) corticosteroids. Used in the treatment of dermatological diseases.

Klasifikasi menurut Peraturan

Bentuk Sediaan/Kemasan

Form

Bravoderm cream 0.25 mg/g

Packing/Price

5 g x 1's (Rp19,019/boks)

Bravoderm

fluocinolone acetonide

Produsen:

Bufa Aneka